Kinerja Ekspor Batubara, Semester 1 2020
Pada semester 1 2020, banyak sektor industri yang kinerjanya berjatuhan. Hal ini diakibatkan lesunya aktivitas bisnis dan industri sejak awal tahun, baik di dalam negeri maupun di berbagai negara di dunia.
Salah satu sektor industri yang kinerjanya ikut menurun adalah sektor industri pertambangan batubara dan lignit, dengan nilai penurunan sebesar 4,4 persen.
Berdasarkan Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia 2020, jumlah produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan untuk pertambangan batubara dan lignit pada semester 1 2020 sebesar 123.879 miliar rupiah, atau turun 5.213 miliar rupiah dari PDB atas dasar harga konstan semester 1 2019 yang sebesar 129.092 miliar rupiah.
Penurunan kinerja industri batubara dan lignit juga terlihat dari jumlah volume ekspornya sepanjang semester 1 2020. Pada semester 1 2020, volume ekspor batubara dan lignit mengalami penurunan sebesar 9,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara detail, tren volume ekspor batubara (termasuk lignit) Indonesia selama tahun 2010 – 2020 dapat dilihat pada grafik di atas.
Menurut data dari Laporan Industri Batubara Indonesia 2020, volume ekspor batubara dan lignit Indonesia ke pasar luar negeri sebesar 208,3 juta ton. Atau turun sebesar 21,3 juta ton dari volume ekspor semester 1 2019 yang sebesar 229,6 juta ton.
Secara detail, volume ekspor batubara dan lignit berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Jika kita lihat gambar di atas, teramati bahwa batubara jenis sub bitumen dengan kalori sekitar 4.165 kcal/kg – 5.700 kcal/kg merupakan jenis batubara dengan volume ekspor terbesar sepanjang semester 1 2020. Jumlah volume yang diekspor sebanyak 133,1 juta ton atau sebanyak 63,9 persen dari total penjualan ekspor batubara dan lignit.
Kemudian, ada lignit (lignit tidak diaglomerasi) atau batubara coklat dengan konsentrasi kalori yang rendah sebesar 3.500 kcal/kg – 4.165 kcal/kg, yang volume ekspornya mencapai 38,7 juta ton, dan menjadi urutan kedua dari sisi volume ekspor ke pasar luar negeri. Total pangsa pasar penjualan batubara jenis ini mencapai 18,6 persen dari seluruh penjualan.
Setelah batubara sub bitumen dan lignit, di urutan ketiga dan keempat ada batubara bitumen jenis batubara non kokas (non coking coal) dan batubara kokas (coking coal), dengan kalori antara 5.700 kcal/kg – 7.777 kcal/kg, yang volume ekspornya berturut-turut 21,1 juta ton dan 14,21 juta ton. Secara detail, data penjualan ekspor batubara jenis lainnya dapat dilihat pada gambar di atas.
Data Transaksi Ekspor Harian
Selain informasi di atas, yang juga sangat perlu diketahui adalah data transaksi ekspor harian selama semester 1 2020 yang berisi (1) siapa saja nama perusahaan asing dari berbagai negara yang membeli batubara asal Indonesia; (2) berapa volume dan nilainya per transaksinya dengan spesifikasi produk yang diekspor; (3) siapa saja nama perusahaan batubara asal Indonesia yang mengekspor berserta volume dan nilainya; (4) dan data transaksi ekspor lainnya yang terkait batubara sehingga dapat membantu menganalisis pasar dan melihat peluang pasa ekspor batubara. Untuk mendapatkan data transaksi ekspor tersebut, silahkan menghubungi tim IndoAnalisis di marketing@indoanalisis.com***
Referensi
Laporan Industri Batubara Indonesia 2020
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia 2020