Prospek Pasar Penjualan Batubara
Batubara merupakan salah satu sumber daya energi yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri. Baik industri dalam negeri maupun industri luar negeri. Baik untuk pasar industri pembangkit listrik, idustri semen & keramik, industri pulp & paper, industri baja, dan sektor industri lainnya.
Pasar Dalam Negeri
Berdasarkan rencana yang dibuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), alokasi kebutuhan batubara untuk konsumsi dalam negeri naik tiap tahun. Pada tahun 2017 ini, Kementerian ESDM memprediksi kebutuhan batubara untuk dalam negeri sekitar 124 juta ton
Besarnya alokasi kebutuhan batubara untuk industri dalam negeri diharapkan bisa di atas 25% dari total produksi batubara Indonesia. Karena sampai saat ini, masih sekitar 80% dari total produksi batubara Indonesia dialokasikan untuk pasar luar negeri (ekspor).
Gambar 1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk Berbagai Sektor Industri, 2015 – 2019
(Sumber: Laporan Industri Batubara di Indonesia 2017)
Mayoritas kebutuhan batubara dalam negeri, dialokasikan untuk sektor industri pembangkit listrik. Besarnya mencapai sekitar 80% dari total konsumsi batubara dalam negeri. Hal ini dikarenakan, batubara menjadi bahan bakar berbiaya murah untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Setiap tahunnya, diprediksi sampai 2019, masih akan didominasi oleh pembangkit listrik. Hal ini seiring langkah dari PLN untuk terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dalam memenuhi kebutuhan listrik yang semakin tinggi di berbagai daerah di Indonesia. Belum lagi untuk kebutuhan listrik industri swasta (pembangkit swasta).
Secara umum, setiap tahunnya, kebutuhan batubara oleh berbagai sektor industri di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan grafik di atas, terlihat pertumbuhan kebutuhan batubara untuk berbagai sektor Industri di Indonesia sampai tahun 2019. Hal ini menjadi sebuah peluang bisnis yang menarik bagi para pelaku bisnis dan industri batubara dalam negeri.
Konsumsi Dunia
Sampai saat ini, pasar luar negeri masih menjadi primadona perusahaan batubara Indonesia. Jika dihitung, ada sekitar 80% lebih produksi batubara dalam negeri yang diekspor ke laur negeri. Bahkan, saat ini, Indonesia menjadi negara terbesar dalam jumlah batubara yang diekspor ke luar negeri. Mengalahkan Australia yang sebelumnya selalu menempati posisi pertama dalam jumlah ekspor batubara.
Gambar 2. Prediksi Volume Konsumsi Batubara Dunia, 1980 – 2040
(Sumber: Laporan Industri Batubara di Indonesia 2017)
Pasar luar negeri memang masih memberikan optimisme kepada perusahaan batubara dalam negeri. Selain kebutuhannya yang sangat besar, harganya pun cukup menarik. Khususnya pada masa-masa keemasan, yaitu di akhir 2010 sampai dengan pertengahan 2012. Dimana, pada periode itu, penjualan ekspor memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Dan kedepannya, kebutuhan dunia akan batubara akan terus naik seperti pada grafik di atas.
Pasar Cina
Sejak lama, konsumsi batubara Cina adalah yang terbesar di dunia. Walaupun, sumber daya dan produksi batubara Cina juga salah satu yang terbesar di dunia. Dan juga, volume impor batubara Cina menjadi salah satu yang terbesar berbarengan dengan impor batubara Jepang.
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa kebutuhan Cina akan batubara sangat besar. Jika melihat lebih detail antara jumlah produksi, volume konsumsi batubara, dan volume impor batubaranya, terlihat bahwa Cina melakukan penyimpanan atau melakukan stok batubara.
Mengapa Cina melakukan kebijakan stok batubara? Meskipun sumber daya dan produksi batubara Cina luar biasa besar?
Dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Cina yang berbasis industri, maka Cina membutuhkan sumber daya energi yang murah dan banyak agar dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dari sisi harga. Dan batubara, merupakan salah satu sumber energi yang cukup murah dibandingkan minyak bumi. Jadi, suatu hal yang wajar ketika Cina melakukan kebijakan impor dan stok batubara, meskipun sumber daya dan produksinya besar.
Untuk itu, ketika pertumbuhan ekonomi Cina kembali bagus, maka Cina akan kembali melakukan impor batubara dari berbagai negara termasuk dari Indonesia.
Pada tahun 2012, Indonesia menempati posisi kedua sebagai suplier/pemasok batubara terbesar ke Cina. Yaitu, sebesar 34% dari total volume impor batubara Cina. Posisi pertama ditempati Australia yang mampu mensuplai batubara sebanyak 38% dari total volume impor Cina.
Gambar 3. Prediksi Volume Konsumsi Batubara Cina, 2015 – 2040
(Sumber: Laporan Industri Batubara di Indonesia 2017)
Seperti halnya Indonesia, konsumsi batubara Cina terbesar adalah untuk sektor industri pembangkit listrik. Dengan luas wilayah yang sangat luas dan banyaknya industri yang beroperasi, maka kebutuhan listrik Cina akan terus meningkat tiap tahunnya.
Pasar India
Setelah Cina, India menjadi negara terbesar sebagai pangsa pasar ekspor batubara Indonesia. Pada tahun 2012, India mengimpor 96 juta ton batubara Indonesia. Jumlah ini hanya kalah dari Cina yang mengimpor batubara Indonesia sebesar 115,7 juta ton.
Untuk itu, India menjadi salah satu target utama penjualan batubara oleh perusahaan batubara Indonesia. Berdasarkan data dari US Energy Information Administration, konsumsi batubara India akan terus tumbuh tiap tahunnya.
Gambar 4. Prediksi Volume Konsumsi Batubara India, 2015 – 2040
(Sumber: Laporan Industri Batubara di Indonesia 2017)
Selain itu, selama ini India telah menjadi salah satu negara yang banyak mengimpor batubara dari Indonesia. Banyak perusahaan Indonesia yang menjadikan India sebagai salah satu pangsa pasarnya. Dan ke depannya, India menjadi pasar batubara yang potensial selain Cina.
Pasar Amerika
Selain Cina dan India, Amerika merupakan salah satu negara dengan konsumsi batubara terbesar di dunia. Bahkan, diprediksi kosumsi batubara Amerika akan lebih dari India. Hal ini dikarenakan Amerika merupakan salah satu negara dengan intensitas tinggi dalam hal industrialisasi.
Gambar 5. Prediksi Volume Konsumsi Batubara Amerika, 2015 – 2040
(Sumber: Laporan Industri Batubara di Indonesia 2017)
Saat ini, Amerika memiliki sumber daya dan cadangan batubara terbesar di dunia. Namun, Amerika sengaja menahan batubaranya untuk tidak digunakan ketika harganya masih terbilang rendah. Dan pada tahun-tahun mendatang, Amerika akan menggunakan batubaranya sendiri. Sehingga, meskipun konsumsi batubara Amerika tetap besar, namun nilai impornya akan menurun. Tetapi, diharapkan Amerika tetap akan menjadi pasar batubara yang potensial bagi berbagai perusahaan batubara di Indonesia.***